KATA PENGANTAR
Sembah sujud
penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya jualah
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana
telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak ternilai dari semua pihak yang
memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu dorongan yang
positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun bahan
materi untuk menyusun makalah ini. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyajian materinya maupun
dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif
senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah
ini.
Pada kesempatan yang berbahagia inilah penulis dengan kerendahan
hati mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
Segenap keluarga
utamanya kepada kedua orangtua yang telah memberikan dokongan moril dan materil
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Teman-teman yang telah
banyak membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Di atas dari segalanya, penulis kembalikan kepada Yang Maha
Kuasa atas segala rahmat dan taufiq-Nya yang telah menunjukkan yang baik kepada
penulis. Amin !
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang ……………………………………………………….
b.
Rumusan Masalah ……………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Perkembangan Ajaran Islam
pada Abad Pertengahan ……………………..
b.
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan pada Abad Pertengahan ……………….
c.
Perkembangan Kebudayaan
Islam pada Abad Pertengahan ……………….
d.
Hikmah Sejarah
Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan …………...
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 (Jakarta, Ichtar Baru Van
Hoeve) dijelaskan bahwa sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode
klasik (650-1250), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode
modern(1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan.
Hal ini ditandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya
integrasi antarwilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini
ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi
seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang
terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara lain:
Ø Kerajaan Ottoman di
Turki
Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya
oleh Utsman I dari bangsa Turki Utsmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti
Saljuk meniggal dunia tahun 1300 M.
Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan
Ottoman, yang disusul derngan raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami
kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini
berjasa besar, karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui
penaklukan kota Benteng Konstantinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M.
Karena keberhasilannya ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan
Al-Fatih yang artinya Sang Penakluk.
Kerajaan Ottoman mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan
Sultan Sulaeman I (1520-1566 M), yang bergelar Sulaeman Agung dan Sulaeman
Al-Qanuni. Pada masa pemerintahannya kerajaan Ottoman memiliki wilayah
kekuasaan yang cukup luas, yaitu: Afrika Utara, Mesir, Hedzjaz, Irak, Armenia,
Asia kecil, Krimea, Balkan, Yunani, Bulgaria, Bosnia, Hongaria, Rumania, sampai
ke batas Sungai Danube dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut Tengah, dan
Laut Hitam.
Namun, setelah Sulaeman Agung meninggal dunia, kerajaan Ottoman
Turki mengalami kemunduransehingga satu demi satu wilayah kekuasaannya
melepaskan diri.
Ø Kerajaan Mogul di
India
Peranan umat Islam India dalam penyebarluasan agama Islam dapat
dilihat dalam empat periode, yaitu periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M),
periode Moghul (1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M),
dan periode negara India Sekuler (1947-sekarang).
Kerajaan Mogul didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur,
keturunan Jengiz Khan bangsa Mongol, pada tahun 1526 M. Kerajaan Mogul berputar
di Delhi (India).
Kerajaan Mogul diperintah secara silih berganti oleh 15 orang
raja (sultan). Sultan Kerajaan Mogul bernama Zahiruddin Muhammad Babur
(1526-1530 M) dan sultan terakhirnya bernama Sultan Bahadur Syah II (1837-1858
M). Kerajaan Mogul mencapai puncak kejayaannya tatkala diperintah oleh Akbar
Syah I (1556-1605 M), Jahangir atau Nuruddin Muhammad Jahangir (1605-1627 M),
Syah Jihan (1627-1658 M), dan Aurangzeb atau Alamgir I (1658-1707 M).
Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi,
Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar,
Ahmad Negar, Ousra, Kashmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan Trichinopoli.
Ø Kerajaan Safawi di
Persia (sekarang Iran)
Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah iyu,
bangsa Persia yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk Islam.
Dinasti atau kerajaan Islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan
bangsa Mongol merebutnya pada abad ke-12 M. Selama tiga abad bangsa Mongol
menguasai Persia, hingga pada tahun 1501 M muncul dinasti baru, yaitu dinasti
atau Kerajaan Safawi.
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi (Ismai I)
pada tahun 907 H (1501 M) di Tabriz. Kerajaan Safawi mencapai puncak
kejayaannya tatkala diperintah oleh Syah Abbas (1`585-1628 M). Beliau berjasa
mempersatukan seluruh Persia, mengusir Portugis dari kepulauan Hormuz, dan nama
pelabuhan Gumran diubah menjadi Bandar Abbas (sampai sekarang). Syah Abbas juga
memindahkan ibukota kerajaan dari Qizwan ke Isfahan.
Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir, silih berganti
sultan-sultan Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahannya hingga sebanyak 17
sultan. Sultan terakhir kerajaan Safawi bernama Sultan Muhammad.
Ø Tujuan penjajahan
bangsa Eropa ada tiga, yaitu:
J Gold yang maksudnya agar memperoleh keuntungan besar,
khususnya di bidang perdagangan bangsa Eropa, membeli bahan-bahan industri dari
wilayah jajahannya dengan harga murah, kemudian menjual hasil industrinya ke
wilayah jajahannya dengan harga mahal.
J Glory yang maksudnya untuk mencapai kejayaan di bidang
kekuasaan.
J Gospel yang artinya usaha menyebarluaskan agama Kristen.
Agar meraih keuntungan besar, bangsa Eropa melakukan usaha
monopoli di bidang perdagangan, antara lain dengan cara merebut dan menguasai
pusat-pusat perdagangan yang semula dikuasai umat Islam. Pusapusat perdagangan
itu misalnya:
\ Kota Goa di pantai barat India direbut pada tahun 1510 M dan
dijadikannya benteng pangkalan, untuk menyaingi perdagangan umat Islam dengan
Afrika Timur.
\ Pelabuhan Malaka pada tahun 1511 M dikuasai dan dijadikan
sebagai benteng pangkalan untuk menyaingi perdagangan umat Islam di luar
Indonesia dengan Indonesia.
Akhirnya, setelah bangsa Eropa bertambah kuat, sedangkan
kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam semakin lemah terutama di bidang
ekonomi, militer, dan ilmu pengetahuan, maka kerajaan-kerajaan Islam dan umat
Islam di berbagai wilayah Asia-Afrika dijadikan negara jajahan oleh bangsa
Eropa.
B.
Rumusan Masalah
Ø Bagaimanakah perkembangan ajaran islam pada abad pertengahan?
Ø Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?
Ø Bagaimanakah perkembangan kebudayaan Islam pada abad
pertengahan?
Ø Apakah hikmah sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan (1250-1800)
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui
tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa.
Ketiga jalan tersebut adalah :
Jalan Barat
Proses melalui jalan barat dimulai dari kawasan Afrika Utara
dengan melewati Semenanjung Iberia. Para pejuang Islam yang melalui jalan ini
dipimpin oleh Thariq bin Ziyad dan dimulai pada tahun 711 M. Perjalanan Thariq
dan rombongannya ini dikenal lantaran prestasinya yang mampu melewati
Pegunungan Pirenia yang pada waktu itu terkenal sangat menakutkan. Namun, di
kota Poitiers, Thariq dan rombongannya ditahan oleh tentara Prancis yang
dipimpin oleh Karel Martel pada 732 M. Akhirnya, rombongan Thariq ini
dibebaskan oleh Khalifah Umayyah yang berkuasa di semenanjung Iberia.
Jalan
Tengah
Rute jalan tengah ini dimulai dari kawasan Tunisia. Rombongan
yang melewati jalan tengah ini menuju Apenina dengan melalui Sisilia. Sisilia
serta Italia Selatan sempat dikuasai oleh pejuang Islam meski tidak terlalu
lama. Sebab, pada abad 11, kedua kawasan tersebut berhasil direbut oleh bangsa
Nordia.
Jalan Tiimur
Pada 1453, Turki yang dipimpin Sultan Muhammad II mampu
mengalahkan Byzantium. Caranya dengan menyerang Konstantinopel melalui laut
Hitam yang merupakan bagian belakang Konstantinopel. Hal ini tidak diduga oleh
tentara Byzantium sehingga dengan mudah mampu ditundukkan.
Setelah menundukkan Byzantium, tentara Turki melanjutkan
perjalanan hingga Wina, Austria. Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung
Balkan. Kawasan Balkan sempat dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga
abad 19. Meski demikian, konstantinopel
tetap berada dalam kekuasaan dinasti Umayyah dan berganti nama menjadi
Istambul.
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan
fase kemunduran. Fase kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai
dengan sangat luasnya kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan
penyatuan antar wilayah Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 –
1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi
kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah. Kemunduran Islam pada abad pertengahan,
pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut:
Tidak menjaga dengan
baik Wilayah kekuasaan yang luas
Penduduknya sangat heteregin
sehingga mengalami kendala dalam penyatuan
Para penguasanya lemah
dalam kepemimpinannya
Krisis ekonomi
Dekadensi moral yang
tidak terkendali
Apatis dan stagnasi
dalam dunia iptek
Konflik antar kerajaan
Islam
Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu
Khan berhasil membumihanguskan Baghdad yang merupakan pusat kebudayaan dan
peradaban Islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun
1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa
terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh
Hulagu Khan yang beragama Syamanism tersebut, kekuatan politik Islam mengalami
kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam
beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, satu dan lainnya saling
memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam hancur ditambah
lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin oleh Timur Lenk.
Masa Tiga
Kerajaan Besar (1500-1800)
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami
kemajuan kembali walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik)
setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki,
kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga
kerajaan tersebut yang terbesar dan paling lama bertahan adalah kerajaan
Usmani.
a.
Kerajaan Usmani
Kerajaan Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz
yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani
atau Usmani I dan memproklamirkan diri sebagai Padisyah al Usman atau raja
besar keluarga Usman tahun 1300 M (699 H). Kerajaan yang didirikan oleh Usmani
ini selanjutnya memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia menyerang
daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M sehingga
tahun 1326 M dijadikan sebagai Ibukota Negara.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir
tahun 1327 M, Thawasyannly tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M
dan Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa
yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
Kerajaan Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai
Negara yang kuat terutama dalam bidang militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan
Usmani yaitu dalam bidang pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan
dan budaya misalnya kebudayaan Persia,
Bizantium dan arab, pembangunan Masjid-Masjid Agung,
sekolah-sekolah, rumah sakit,
gedung, jembatan, saluran air villa dan pemandian umum dan di bidang
keagamaan.misalnya seperti fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku.
Kerajaan Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami
kemunduran yang disebabkan oleh berbagai problema sebagai berikut:
Penduduknya sangat heterogen
Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
Kepemimpinannya lemah
Terjadinya dekadensi moral
Krisis ekonomi dan
Ilmu dan tekhnologi stagnan.
Kerajaan Safawi Di Persia
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang
berdiri di Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini
diambil dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi
dilestarikan setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan
mengembangkan tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat
berpengaruh di Persia, Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan memerangi
orang-orang yang ingkar dan memerangi orang-orang yang ahli bid’ah. Lama
kelamaan pengikut tarekat Syafawiyah berubah menjadi tentara dan fanatik dalam
kepercayaan dan menentang keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin
oleh Ismail yang baru berusia tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang
bermarkas di Gilan selama limabelas tahunmempersiapkan kekuatannya dan
mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria dan Anatolia
dan pasukan tersebut dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat
mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan
dirinya menjadi raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan
Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang
pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi
menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh
lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian
mengalami kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
a. Kemerosotan moral para pemimpin kerajaan
b. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani dan
c. Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I yaitu pasukan Ghulam tidak
memiliki jiwa pratirotik
Kerajaan Mughal di India
Kerajaan Mughal adalah
kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar Islam. Kerajaan ini
didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan bantuan Raja Safawi
dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M dapat menduduki Kabul
ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan ekspansi terus-menerus.
Kemajuan – kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
Di bidang Ekonomi,
mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Masalah sumber
keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian
Di bidang seni dan
budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana, penyair yang terkenal
yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat (karya yang mengandung
pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya arsitektur seperti istana fatpur
Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami kemerosotan,
penyebabnya antara lain:
Kemerosotan moral dan
para pejabatnya bermewah-mewahan
Pewaris kerajaan dalam
kepemimpinannya sangat lemah dan
Kekuatan mililernya
juga lemah
Perkembangan Ilmu
Pengetahuan pada Abad Pertengahan
Salah satu hasil yang bisa dilihat dan dirasakan dalam proses
perkembangan Islam di Abad pertengahan ini di antaranya adalah majunya ilmu
pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau tidak, ilmu pengetahuan dan kebudayaan
Eropa memiliki basis dari Islam. Hal ini terjadi dalam proses masuknya Islam ke
kawasan Eropa, baik melalui proses perdagangan maupun dalam peristiwa besar
sejarah seperti perang salib.
Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh
perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya :
Bidang Politik
Di bidang politik, kawasan Eropa sempat mengalami balance of
power pada tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di kawasan barat maupun timur. Di
kawasan barat, muncul permusuhan antara bani Umayyah II yang berkuasa di
Andalusia dengan kekaisaran Karolong dari Prancis. Sementara di kawasan timur,
muncul pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium di
kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga memiliki perseteruan dengan
bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru dengan Byzanium timur dalam
masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya, muncullah perseketuan pada keempat
pihak tersebut. dimana bani Abbasyah bersekutu dengan kekaisaran Karoling.
Sedangkan bani Umayyah II menjalin hubungan baik dengan Byzantium timur. Proses
persektutuan ini sendiri pecah, pada saat terjadinya perang salib yang terjadi
pada tahun 1096-1291.
Bidang Ekonomi Sosial
Andalusia yang sudah dikuasai Islam pada 711 M dan
konstantinopel pada 1453 M, menjadikan sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai
oleh pedagang Islam. Hal ini karena kawasan tersebut kemudian dijadikan
sebagai salah satu jalur perdagangan
Asia ke Eropa. Kondisi ini menjadikan negara Islam memiliki dominasi dalam
sistem perdagangan yang diterapkan di kawasn tersebut.
Bidang Kebudayaan
Dengan masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan bangsa
Eropa mampu memahami pemikiran kuno yang banyak didominasi dari bangsa Yunani
serta Babilonia. Ada beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut yang dianggap
sebagai tokoh-tokoh yang mampu mengubah pemikiran dunia. Diantaranya adalah :
Al Farabi
(780-863)
Al Farabi merupakan tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan
buku-buku karya Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai
guru kedua, sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Selain
itu, Al Farabi juga banyak menulis buku yang terkait dengan masalah filsafat
dasar yang tidak kalah hebat dengan Aristoteles.
Ibnu Rusyd
(1120-1198)
Dikenal juga dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa
dikenal dengan nama Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan berfikir.
Inilah yang menjadi dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta terjadinya
gerakan rasionalisme pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini bisa
ditemukan di perpustakaan Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak
disebut dengan nama Bidayatul Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
Ibnu Sina
(980-1060)
Merupakan tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di
bidang kesehatan. Hal ini karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia
adalah dokter yang berasal dari kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling
terkenal adalah wahdatul wujud atau paham yang memperkenalkan tentang segala
sesuatu serba wujud. Bukunya yang banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran
dunia adalah Al Qanun fi At Tibb.
Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas
Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama
belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan
buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka
pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama.
Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang
didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru
berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang
mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan
ilmu filsafat.
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam
kekuasaan Islam, baik dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan,
ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu
kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke
negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120
M).
2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan
3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon
(1214-1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M).
4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert
d’Aurignac (940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang
lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol.
5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan
kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan
Islam dan pembantaian kaum muslim.
6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah
meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan
ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam
ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan
akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14.
berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa
arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu,
Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada
abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad
dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau
meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam
diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M,
Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara
pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia,
khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat
sehingga hanya menjadi kenangan.
Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad
Pertengahan
Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan
kebudayaan manusia dan seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya.
Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang menonjol diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan
Masjid yang indah seperti Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid
Abi Ayyub Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu
terdapat 235 bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang
berasal dari Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi pada masa
kerajaan Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi
ibukota dan kota yang indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid,
rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan
Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di Isfahan
terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum. Dalam
bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara, misalnya masjid
Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti
kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan, mode, tembikar,
dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang
di kerajaan Mongol misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra
gubahan penyair istana, baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad
Jayazi adalah penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar
“Padmavat”, Abu Fadl dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang
memaparkan sejarah kerajaan Mongol dengan figure kepemimpinannya. Dalam hal
seni terdapat karya-karya arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di
Sikri, vila dan masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang
berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah
di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para
sastrawan yang hidup pada abad pertengahan yaitu diantaranya:
a. Fuzuli dengan karyanya yang berjudul Shikeyetname atau
pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun 1556
b. Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat gelar Maulana atau tuan kami
dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu kumpulan puisi yang terdiri dari
33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari 26.660 dan dibuat dalam waktu 10
tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan wafat di Turki tahun 1273 M
c. Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari Persia dengan karyanya
yang berjudul Bustan atau kebun
buah dan Gulistan yang berisi tentang kata-kata mutiara,
kisah-kisah, nasehat-nasehat, renungan dan humor.
d. Fariduddin Al Attar dengan karyanya Mantiq At Tair atau
musyawarah bunga, Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau kitab nasihat.
e. Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri dan Syamsudin Pasai, sunan
kalijaga, sunan Bonang dan Kiageng Selo. Karya-karya mereka berisi tentang
nasehat-nasehat agama
D. Hikmah Sejarah
Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah
perkembangan Islam pada abad pertengahan, diantaranya sebagai berikut.
Meskipun Bani Umayyah
telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih terus
dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa.
Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita
sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan
dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah,
kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492
M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
Niat yang tulus ketika
melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah berubah
menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat kehancuran
akan menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada peristiwa-peristiwa
runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia
serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun berada
Penaklukan wilayah
yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada
permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka sendiri.
Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada dibawah pemerintahan yang zalim atau
karena kerajaan tersebut telah mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena
itu, kaum muslim telah bertindak sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari
tindakan pemerintah mereka yang sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai
penjajah atas suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan
untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya
penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
Islam memiliki
kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa
sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu
pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui
tiga jalan yang dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa.
Ketiga jalan tersebut adalah Jalan Barat , Jalan Tengah , Jalan Tiimur.
Perkembangan Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran.
Keadaan perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali
walaupun tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya
tiga kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India
dan kerajaan Safawi di Persia. Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai
pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut
diantaranya bidang Politik, bidang Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang
Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar